Menjadi Manusia

{JIWA-TENANG-TAPI-HATI-BIMBANG}

Hari ini perih dengan jiwa dan matahari yang terbakar oleh kepanasan dari kebodohan manusia, tiap bulir air keringat selalu menetes diantara celah tubuh ini, hal ini menandakan keletihan yang amat dalam, sakit, perih luka di sekujur tubuh akibat berjibaku dengan keadaan.
Ku jatuh diantara lumpur kebimbangan dari bunga penipuan yang ada di dunia, bagaimana tidak mampu. Saat ku berjuang hasilnya selalu saja berbeda dari apa yang diharapkan. Saat ini ku berada pada titik diantara “pasrah dan menyerah”. Ujian hidup yang selalu menyerangku membuat pikiranku menjadi gila.
Dari perputaran roda kehidupan ku coba kendalikan diri untuk menjadikan jiwa ini tenang tapi tetap saja hati bimbang. Harapan sirna kala dunia ini berkata ” hidupmu tak berguna! ” entahlah nasib ku dengan nasib orang lain jelas saja berbeda, Aku sudah tidak perduli dengan apa yang kutemui di dunia tapi percayalah matipun tak berguna. Aku cuman memiliki dua pilihan untuk “bertahan atau maju untuk melawan”
Saat semua sudah terasa sia-sia, tak tau harus bagaimana? Mungkin penderitaan ini hanya sebagian kecil dari besar dan banyaknya penderitaan orang diluar sana, diantara mereka adakah yang menyerah saat terpaan badai mulai merana di sekujur jiwa, entahlah pertanyaan demi pertanyaan berkecamuk diantara akal dan otak yang sejak tadi mulai memanas akibat terpaan sinar kesengsaraan, akhir nya ku berjalan diantara jalan setapak menuju rumah suci, rumah yang benar-benar suci untuk jiwa ini yang telah ternodai!
Sekujur kaki yang bergetar! Diambil dan dibasuhnya tubuh ini dengan air yang menyejukkan, airnya sangat sejuk hingga bisa melupakan beban hidup, kuangkat telapak tangan sejajar dengan dada seraya mengucapkan kalimat ilahi, kalimat yang mampu menggetarkan jiwa dan hati hingga menetes kedua air mata, gerakan demi gerakan dilakukan sesuai dengan tuntunan yang diajarkan, sampai pada posisi kuletakkan kening ke tanah, dengan posisi ini menyadarkan bahwa tidak berhak sorang hamba besar kepala hingga lupa bahwa ada yang maha Kuasa.
Tak terasa, ada hal senikmat ini. Apapun yang telah dirasakan tak mau ku hilangkan begitu saja, rasa syukur ku panjatkan, mengharap cahaya yang mampu membimbingku dari tempat gelap yang menyiksa akal, jasmani dan rohani ini. Skali lagi stelah lama tak sadar akhirnya aku paham untuk apa hidup ini dilakukan. Atas pencarian makna ini lah yang harus tetap dijalankan agar hidup labih baik, pertanyaannya adalah bagaimana menjadi manusia?
Terkadang kita terlalu menyiksa dari kita sendiri dengan slalu mengisi pikiran kita dengan kotoran, ancaman, serta ketakutan yang tidak ada pada dasarnya, menjadi manusia pada hakikatnya adalah memiliki konsep pada diri sendiri hingga ada akhirnya telah mengetahui dan memahami untuk apa ia diciptakan di muka bumi ini, sebaga insan yang memiliki potensi diri yang luar biasa atas pemberian Tuhan Yang Maha Esa.
Mari kita bermain tentang makna kehidupan dari menjadi manusia,
Dari sekian banyaknya manusia di belahan bumi, banyak pula pola hidup, kemampuan, nasib bahkan kondisi dari setiap pribadi masing-masing orang yang berbeda dari kita,yang harus kita lakukan adalah untuk perlu membuka lebar mata kita ini untuk bisa mengambil pelajaran dari setiap kejadian yang ada di dunia ini, terkadang pula masih banyak orang yang kondisinya layak di khawatirkan dari pada kondisi kita, tujuan manusia di hidupkan dan bisa berjalan beraktivitas serta menjadi pemimpin di dunia ini tak lain adalah sebagai seorang hamba yang harus mencari makna, hikmah serta ibadah nya kepada yang khaliq.
Agar hidupnya tidak tersesat dalam gelombang arus dari kehidupan, kasih sayang-Nya slalu menyertai hidup kita, banyak bukti dari Kasih sayangnya. Namun kita terlalu lupa atau bahkan menyepelekannya, lupa dan terlalu sibuk mengejar dunia, hinga DIA memberikan kesulitan dan ujuan kepada kita sebagai teguran untuk kembali kepelukan-Nya
“Maka Nikmat Tuhan yang Manakah yang kita Dustakan.?”
Apa Itu Nikmat?
Penggalan ayat tersebut saya kutip dari Surah Ar-rahman dalam surah tersebut banyak pula pengajaran yang patut kita ambil hikmah nya, secara singkat Nikmat menurut Imam Ghazali dalam “ihya Uluumuddin” memiliki definisi simpel yakni ialah “kullu ladziidin” atau semua yang membuat kita enak, nikmat ini yang menjadi alasan kita hidup, dengan Nikmat Allah memberikan bukti cinta dan kasih nya kepada kita, banyak contoh nikmat yang kita dapat, hingga ada riwayat yang menyatakan bahwa “jika kamu menghitung Nikmat yang allah berikan kepadamu. Niscaya kau tak Akan sanggup!”.
Begitu banyaknya hingga kita tak sanggup? Maka haruslah kita memiliki kepecayaan diri untuk slalu mendekatkan diri ini kapada Allah, maka barang siapa yang mendekatkan dirinya kepada Allah maka rahmat akan tercurah kepadanya dari jalan yang tak terduga. Nikmat hidup ini bukan tentang apa yang kita miliki tapi tentang apa yang kita syukuri..
Itulah cara sedikit dari sekian banyak cara untuk menjadi manusia..
Tuhan Yang Maha Pencipta memiliki sifat-sifat kesempurnaan. Dia adalah tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang. Mari kita perhatikan, apakah kita setiap hari bernafas? Jawabannya tentu “ya”. Apabila kita hidup pasti kita bernapas. Pada saat kita sakit dirawat di rumah sakit kadang-kadang pernapasan kita dibantu tabung, tabung itu bernama tabung oksigen. Setiap menggunakan tabung oksigen kita harus membayar dengan mahal. Pada saat kita sehat, kita tidak perlu mengeluarkan biaya. Ketika bernapas tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang memberi udara yang bersih secara gratis. Ia tidak memandang kaya dan miskin. Semua hamba dan makhluk-Nya dikasihi. Itulah salah satu Kasih Sayang Tuhan Ynag Maha Esa

Pada intinya menjadi manusia adalah hal penting, karena dengan menjadi manusia kita bisa memiliki alasan berarti untuk hidup, terutama hidup dalam dunia yang fana ini, dengan menjadi manusia pula kita dapat menghargai artinya menjadi seorang hamba! Iya, hamba yang slalu bersyukur atas apa yang telah kita nikmati di Dunia ini, berterima kasih lah pada diri sendiri dengan selalu menjadi pribadi yang lebih baik lagi di kemudian hari, karena dengan begitu, maknanya anda adalah manusia yang sebaik-baiknya manusia, jadi lah manusia yang mampu memberikan manfaat kepada manusia lain,

#ketika_kertas_berkata
#salam_literasi
#Revolusi_jiwa
Salam sejahtera..
Jazakumullah khairan katsir..
Dari..
#Raja_Singasari

Facebook Comments Box

Raja Singasari

Add comment

CoretanPelajar

TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA

covid-19 widget

Email Newsletter

MailChimp newsletter form can be embedded here!

For more info, please visit MailChimp documentation.

WhatsApp chat