Aku BENCI Al-Qur’an


Ini tentang kita semua..
Siapa kita? Apa hubungan diri ini dengan kalian? Bukan!,yah ini bukan tentang apapun dari nilai materi apapun.. Tapi ini tentang jati diri kita sebagai umat beragama. Penulis akan memberikan opini nya melalui sedikit pembahasan yang mungkin akan lebih eksentrik, bagi para pembaca, well jika setiap umat menusia beragama. mungkin akan memahami betapa pentingnya sebuah kitab yang menjadi penerang bagi kita semua..
Ini jika lho..
Para pembaca yang budiman, tulisan ini termuat untuk kalian yang telah mengikrarkan dalam jasmani dan rohani, melafalkan kalimat suci bernafaskan islami melalui lisan, hati, dan dilaksanakam melalui perbuatan, mari kita diskusi untuk menemukan jati diri.
Al-qur’an..
Ia adalah kitab suci, berasal dari kalam ilahi menjadi penunjuk jalan yang hakiki menjadi obat dari segala penyakit batin dan nurani, karna ia adalah kitab suci maka seharusnya kita sebagai insan mampu mengimani sepenuh hati, karena ia lah yang memberi kita petunjuk dan cahaya yang benar-benar membimbing kita, ini adalah untuk agamaku sebagai jiwa dan ragaku. Bangkitlah! Bangkitlah! Bangsa ku..
Di zaman percepatan ini banyak orang terlena oleh dunia yang fana. Kenapa?. Karena kita semua lebih mengutamakan hal yang rusak sebagaimana hal itu merusak kita di kemudian hari, kita terlalu lama dlm tidur dan mimpi kita sehingga kita lupa untuk apa kita di ciptakan? Jangankan hal yang sperti itu.. Kita saja terlalu luput dalam kesibukan dunia yang membohongi kita? Saat kita kehilangan arah, kita terhuyung-huyung dalam perputaran roda kehidupan, bukankah Allah telah menyiapkan sebuah petunjuk yang nyata!! Tapi kita menolak keberadaannya..
Ini buktinya..

Baca juga :

Kita di Bodohi Sejarah Seumur Hidup

Tan Malaka dan Garis Perjuangannya

Kita terlalu sibuk dengan dunia hingga lupa dengannya dan membacanya..
Kita menggantikannya dengan smartphone yang di anggap lebih mumpuni, padahal tidak!
Jadi kemana kita mencari petunjuk jalan? Ke Al-qur’an atau ke google?
Atau untuk belajar? Kita belajar kepada Al-qur’an atau ke youtube, facebook, twitter, instagram?
Semua itu hanya copyan! Karena sebaik-baiknya petunjuk dalam hidup adalah Al-qur’an.
Hey kalian yang membaca! Sejak kapan kalian membaca Al’qur’an?
Apakabar ayat terakhir yang kau baca?
Ini lah bukti kita jauh dari-Nya, Al-qur’an ter nyata sangat jauh dengan kita?
“tunggu dulu.. Penulis, kan ada tuh Al-qur’an berbasis aplikasi di Hp donk.. Gimana tuh kan kita juga baca dari situ.. ”
Truss Al-qur’an yang berbentuk fisik nya kamu kemanain? Penulis yakin bahwa kamu memiliki qur’an yang fisiknya kan.. Nah kamu biarin aja? Truss berdebu gitu..? Itu Al-qur’an apa pajangan boy?
Ingat ini “kemudahan alat teknologi itu diciptakan untuk mengurangi kecerobohan dan kesalahan manusia” bukan “alat yang memperalat manusia! ” jadi anda kecanduan dan kebergantungan dengan teknologi..
Ingat keutamaan membaca Al-qur’an itu ada pada saat kamu benar-benar bercengkrama dengannya, pastikan kamu kalau mau baca Qur’an itu wudhu dulukan.. menjaga kesuciannya, menjaga harkat martabatnya dengan tidak menaruhnya di tempat yang kotor, bahkan membacanya pun dianjurkan menghadap kiblat, membacanya pun di tempat yang suci seperti masjid atau mushollah..
Coba pikir deh.. Qur’an berbasis aplikasi di Hp, hakikatnya tetap lah HP! Bukan kitab suci Al-quran, bagaimana kalau Hp itu kedudukan di bokongmu lalu kamu kentut? Apakah ia Qur’an atau Hp?
Jadi dilihat dari sisi manapun al-qur’an adalah mulia bahkan bagi pembaca dan pendengarnya, namun sayang nya seiring berjalannya waktu ia ditinggalkan..
Apa kita benci Al-qur’an??
Jawab dgn hati nurani dan keimanmu!

“tulisan ini berisi curahan rasa malu penulis terhadap Al-qur’an, ”
(pembaca dimohon kebijaksanaannya dalam meyikapi tulisan ini)
#Man_Ana?
Malu nya..
#rajasingasari
Epilog:
Coba selami keindahan dari cintanya Allah kepada kita.

Facebook Comments Box

Raja Singasari

Add comment

CoretanPelajar

TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA

covid-19 widget

Email Newsletter

MailChimp newsletter form can be embedded here!

For more info, please visit MailChimp documentation.

WhatsApp chat